Fakta-fakta Mengenai Bunga Bangkai yang Jarang Diketahui

Indonesia merupakan negara tropis dengan keanekaragaman flora maupun fauna yang menarik dan juga unik. Keanekaragaman itu sangatlah melimpah yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia. Terdapat setidaknya 30 ribu jenis spesies tumbuhan berbunga, salah satu diantaranya adalah bunga bangkai atau dalam bahasa latin Amorphophalus titanium.

Bunga bangkai (Amorphophalus titanium) merupakan tanaman endemik pulau Sumatera, atau dengan kata lain habitat dan populasinya yang tersebar di hutan-hutan Sumatera. Bunga ini memiliki aroma menyengat yang mirip seperti bangkai busuk. tanaman Bunga ini ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuwan asal Italia bernama Odoardo Beccari di Lembah Anai pada tahun 1878. Sayangnya, saat ini bunga bangkai telah ditetapkan sebagai tanaman dengan status endangered atau terancam punah oleh IUCN (International Union for Concervation of Nature and Natural Resources).

Beberapa faktor yang menyebabkan bunga ini berstatus terancam punah diantaranya adalah penebangan hutan secara ilegal dan alih fungsi lahan menjadi ladang ataupun perkebunan. Selain itu, ada pula mitos mengenai bunga ini di kalangan masyarakat. Dalam mitos tersebut dikatakan bahwa bunga ini dapat memakan manusia, ada juga yang mengatakan bahwa tanaman ini merupakan tanaman pemanggil ular. Itulah sebabnya banyak masyarakat yang langsung membabat bunga ini jika bertemu di hutan.

Karakteristik Bunga Bangkai

bunga ini memiliki ukuran bunga yang cukup besar jika dibandingkan dengan jenis Araceae lainnya dengna ketinggian mencapai empat meter. Hal inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa bunga ini dijuluki sebagai bunga raksasa. Berat dari bunga ini sendiri mencapai 117 kg, sangat besar mengingat bunga ini merupakan jenis bunga talas-talasan.

Bunga ini akan mekar sempurna pada malam hari serta mengeluarkan bau menyengat menyerupai bangkai. Bau bangkai ini bertujuan untuk mengundang serangga untuk mendekat dan membantu proses penyerbukan bunga ini. Dalam siklus hidupnya, bunga ini mengalami dua fase yang berlangsung bergantian dan secara terus menerus yaitu fase vegetatif dan fase generatif. Pada saat berlangsung fase vegetatif, umbi pada bunga bangkai akan tumbuh batang dan daun yang menyerupai buah pepaya.sedangkan pada fase generatif, akan muncul bunga majemuk yang akan menggantikan batang dan daun yang layu.

Fakta-fakta Mengenai Bunga Bangkai yang Jarang Diketahui

Dibalik keunikannya, bunga ini memiliki beberapa fakta yang jarang diketahui oleh sebagian orang. Apa sajakah fakta-fakta tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.

  1. Kerap Disamakan dengan Bunga Rafflesia Arnoldii

Sebagian orang banyak yang menganggap bahwa bunga bangkai dan bunga rafflesia adalah satu spesies. Padahal, kenyataannya kedua bunga tersebut merupakan spesies yang berbeda. Pada bunga rafflesia, bentuknya melebar kesamping serta memiliki lubang besar ada bagian tengah bunganya. Bunga ini merupakan jenis bunga yang bergantung pada inangnya dan tidak memiliki batang. Ukuran bunganya berdiameter mencapai 1 meter. Sedangkan bunga ini merupakan tanamantalas-talasan yang menjulang tinggi ke atas, dan merupakan tanaman yang mandiri. Pada saat mekar, bunga bangkai akan tumbuh setinggi 2,5 meter dengan lebar daun 1,5 meter.

  1. Lokasi Penemuan Bunga Bangkai

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bunga ini ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuwan tumbuhan yang berasal dari Italia bernama Odoardo Beccari yang saat itu sedang berada di pulau Sumatera pada tahun 1878. Bunga ini merupakan bunga tropis endemik yang berarti memiliki wilayah geografis yang relatif terbatas. Tanaman ini tepatnya berasal dari pulau Sumatera dengan persebaran hingga ke daerah Bengkulu dan Lampung pada hutan dengan ketinggian 120 – 365 meter di atas permukaan laut. Saat ini, bunga ini telah banyak ditanam dan dilestarikan di daerah lain di luar pulau Sumatera untuk kepentingan penelitian dan konservasi agar tidak mengalami kepunahan.

  1. Ukuran Bunga Bangkai

Bunga ini akan mencapai tinggi dan lebar yang luar biasa saat sedang masa mekar. Tingginy dapat menjulang keatas sekitar 3 meter dengan lebar mencapai 4 meter. Bahkan, bunga terbesar yang pernah ditemukan adalah dengan tinggi 3,45 meter yang ditemukan di desa Tebak Monok, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu.

  1. Bentuk Fisik

Fisik bunga ini sangatlah besar dibandingkan dengan jenis bunga lain di dunia. Bunga ini merupakan jenis tanaman umbi atau menyimpa makanan di dalam tanah yang dapat tumbuh dengan bobot 75 kg hingga 113 kg. Warna pada kelopaknya selalu berbeda satu sama lain mulai dari merah hati, oranye, hijau, dan merah dadu.

  1. Lama Tumbuh dan Mekar

Jika bunga bangkai ditanam menggunakan biji, maka mereka membutuhkan waktu 20 hingga 40 tahun untuk dapat berbunga. Berbanding terbalik dengan waktu mekarnya yang hanya 1 atau 2 hari. Maka dari itu, tak heran jika bunga ini sangat dilindungi saat sedang mekar. Pada saat mekar, bunga ini akan mengeluarkan asap meskipun cuaca di sekitar tanaman ini rendah. Hal ini dikarenakan suhu di dalam bunga sangat panas hingga mencapai 50-60 derajat