Tanaman-Tanaman Langka di Indonesia yang Terancam Punah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Ada pepatah yang mengatakan bahwa tanah Indonesia adalah tanah surga karena saking suburnya tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Hal ini dikarenakan letak Indonesia yang berada di daerah tropis. Dengan anugerah tanah yang subur itulah, Indonesia memiliki berbagai macam jenis flora yang melimpah. Namun sayang, seiring dengan berjalannya waktu akibat ulah manusia, tak sedikit tumbuhan di Indonesia yang semula melimpah, kini dikategorikan sebagai tanaman langka bahkan terancam punah.
Fakta ini mendapatkan perhatian lebih dari para pegiat dan pemerhati flora di Indonesia mengingat kekayaan flora merupakan warisan non-benda yang harus dijaga serta dilestarikan. Terlebih lagi, tanaman-tanaman tersebut sangat unik dan tidak dapat ditemukan selain di Indonesia seperti bunga Rafflesia Arnoldi. Selain itu, masih banyak jenis flora di Indonesia yang tergolong langka serta keberadaannya yang terancam punah. Di bawah ini adalah beberapa tanaman langka yang terancam punah di Indonesia.
Rafflesia Arnoldi
Bunga yang banyak ditemukan di daerah Bengkulu dan merupakan ikon kota Bengkulu ini memiliki ciri khas yang dapat mengeluarkan bau busuk. Bau busuk yang dikeluarkan bertujuan untuk mengundang serangga untuk mendekat guna membantu proses penyerbukan, tak heran jika bunga ini disebut sebagai bunga bangkai. Ukuran bunga Rafflesia Arnoldi mencapai 1 meter dengan berat 10 kilogram. Waktu mekarnya hanya selama 7 hari saja dengan masa tumbuh sekitar 9 bulan, sebelum akhirnya mati atau tumbuh kembali.
Bunga ini termasuk tumbuhan parasit karena tidak dapat berkembang langsung di atas tanah, melainkan harus menumpang pada inang untuk hidup. Jumlahnya pun sudah semakin menurun. Saat ini bunga Rafflesia dapat anda lihat di Taman Nasional Bengkulu.
Bunga Bangkai Raksasa
Sama seperti bunga Rafflesia, bunga bangkai raksasa juga mempunyai ciri khas dapat mengeluarkan bau busuk yang bertujuan untuk mengundang serangga untuk membantu proses penyerbukan. Perbedaan dari keduanya yaitu pada bentuknya. Jika Rafflesia tumbuh menyamping, maka bunga Bangkai tumbuh menjulang dengan ukuran tinggi mencapai 4 meter. Bunga yang bernama latin Amorphophallus titanium ini memiliki habitat asli di hutan-hutan daerah Sumatera. Akan tetapi, saat ini bunga Bangkai banyak dilestarikan di daerah lain seperti Taman Hutan Raya Ir. Djuanda, Bandung. Untuk bisa mekar, bunga ini membutuhkan waktu setidaknya 5 tahun sekali, dan hanya mekar selama 7 hari saja. Saat mekar, bagian bunga terluar akan berwarna putih krem, sedangkan pada mahkota berwarna merah tua keunguan.
Edelweiss Jawa
Bunga yang bernama latin Anaphalis javanica ini banyak tumbuh di pegunungan Jawa, dan tumbuhan pertama yang akan tumbuh setelah adanya erupsi. Meskipun telah dipetik, namun bunga ini akan tetap segar dalam waktu lama. Bahkan, usia bunga ini dapat mencapai 100 tahun. Tak heran jika bunga ini menjadi buah tangan para pendaki sebagai kenang-kenangan. Karena ulang tangan jahil manusia yang banyak memetik dan menjadikan bunga ini sebagai buah tangan, akhirnya saat ini bunga Edelweiss menjadi salah satu tanaman langka di Indonesia. Biasanya bunga ini mekar pada bulan April hingga Agustus dengan tinggi batangnya sekitar 8 meter. Saat ini, populasi bunga Edelweiss Jawa hanya tersisa di wilayah gunung Papandayan, gunung Gede, gunung Pangrango, dan gunung Rinjani.
Pohon Damar
Pohon ini memiliki nilai ekonomi sangat tinggi yang banyak diambil getahnya untuk pembuatan kopal (bahan dasar cairan pelapis serta lak dan vernis) selain manfaat kayunya. Diameter kayunya mencapai 2 meter dengan tinggi pohon mencapai 60 meter. Pohon dengan nama latin Agathis dammara ini memiliki nama unik di berbagai daerah seperti di Ternate dikenal dengan nama pohon Salo, Ki Damar (Sunda), Dayungon (Samar), Kisi (Buru).
Cendana
Tanaman ini menjadi salah satu tanaman langka di Indonesia karena banyak diekploitasi sebagai bahan pembuat dupa, parfum, aromaterapi, rempah-rempah, hingga sangkur keris. Aroma harum dari kayu cendana konon dapat bertahan hingga ratuhan tahun. Selain itu, pembudidayaan tanaman ini ini juga terbilang sulit. Untuk itulah mengapa jumlahnya semakin lama semakin menurun. Karena tahap pertumbuhannya yang sulit, tanaman ini pun memerlukan inang untuk mendukung pertumbuhannya dengan akar yang belum kuat menopang kehidupannya.
Kantung Semar
Tanaman ini termasuk tanaman karnivora karena dapat memangsa serangga. Kantung pada tanaman ini berfungsi sebagai perangkap untuk memangsa serangga yang masuk pada kantong tersebut untuk kemudian diserap nutrusinya. Kantung pemangsa akan tertutup saat ada mangsa yang hinggap dan memakannya.
Ulin
Pohon ini merupakan tanaman khas Kalimantan dengan nama latin Eusiderxylon zwageri. Disebut juga dengan nama kayu besi karena kerap kali kayu dari pohon ini dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi rumah, jembatan, ataupun kapal laut karena kualitasnya yang sangat baik. Umumnya, pohon ini banyak ditemukan di daerah Kalimantan dan salah satu tumbuhan khas Indonesia. Kayunya sering dieksploitasi tetapi tidak dilakukan penanaman kembali oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, jumlah pohon ini semakin sedikit dan sulit untuk ditemukan.
Anggrek Tebu
Tanaman ini merupakan salah satu jenis anggrek yang berukuran raksasa dengan berat mencapai 1 ton. Tempat tumbuh bagi anggrek tebu adalah di sela-sela pangkal pohon besar daerah dataran rendah yang beriklim tropis dengan pencahayaan sinar matahari langsung. Persebaran tanaman dengan nama latin Grammatophyllum speciosum ini terdapat di Sumatera dan Kalimantan. Tanaman ini termasuk tanaman yang dilindungi oleh pemerintah karena jumlahnya yang semakin sedikit.
Daun Payung
Alasan tanaman ini dinamakan daun payung karena bentuknya yang besar dan menyerupai payung. Nama latin Johannesteijsmannia altifrons merupakan nama yang diambil nama penemunya yaitu Professor Teijsman. Daun raksasa ini banyak ditemukan di pedalaman hutan Sumatera Utara tepatnya di Taman Nasional Gunung Leuser. Selain daun payung, tanaman ini juga biasa disebut daun sang oleh masyarakat sekitar yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuat atap atau dinding rumah. Karena manfaatnya tersebut, banyak masyarakat terus mengekspoitasi tanaman ini tanpa melakukan penanaman kembali hingga saat ini ditetapkan pemerintah sebagai salah satu flora yang dilindungi dan dilestarikan.
Tengkawang
Tengkawang (Shorea) merupakan salah tanaman sejenis pohon yang buahnya menghasilkan minyak nabati yang bernilai tinggi. Habitat asli tanaman ini adalah di daerah Kalimantan dan merupakan ikon daerah Kalimantan Barat. Biji-biji dari buah ini bermanfaat sebagai makanan bergizi bagi babi hutan dan binatang liar lainnya. Sayangnya, 12 jenis dari tanaman ini sudah termasuk kategori dilindungi oleh pemerintah.
Itulah daftar tanaman yang langka dan terancam punah di Indonesia. Dengan mengetahui tentang tanaman-tanaman tersebut, diharapkan untuk kita agar lebih bijak dalam menjaga kelestarian alam dengan tidak merusaknya.