Cara Merawat Jahe dalam Pot Praktis di Rumah

Jahe memberikan banyak sekali manfaat ketika anda konsumsi secara rutin. Anda bahkan dapat mengolah jahe menjadi berbagai jenis makanan dan minuman yang lezat. Jika anda sangat menyukai jahe, anda bisa menanamnya sendiri dalam pot di rumah. Berikut cara menanam dan merawat jahe di dalam pot:

Jahe pot

1. Memilih Bibit Jahe yang Unggul

Langkah pertama yang harus anda lakukan ketika ingin menanam dan merawat tanaman jahe di dalam pot adalah memilih bibit jahe yang unggul terlebih dahulu. Bibit yang unggul pasti menghasilkan tanaman yang unggul pula.

Anda bisa mendapatkan bibit jahe dari tanaman jahe yang sudah berumur, umumnya berumur 10 bulan sampai 12 bulan. Bibit jahe haruslah memiliki kulit yang mulus tanpa luka.

Usahakan memilih jahe dengan ukuran yang cukup besar dan padat. Pilihlah bibit jahe dari tanaman jahe yang belum pernah terserang penyakit. Biasanya bibit jahe dapat membawa penyakit sehingga lebih rentan tertular penyakit yang sama.

2. Menyiapkan Media Tanam yang Berkualitas

Selanjutnya, anda perlu menyiapkan media tanam untuk menanam bibit jahe unggul yang telah anda dapatkan. Tentunya anda harus memilih media tanam yang berkualitas dan cocok di dalam pot.

  1. Pertama, siapkan pot berukuran diameter kurang lebih sekitar 40 cm. Usahakan jangan kurang dari ukuran tersebut karena tanaman jahe akan kesulitan untuk tumbuh. Namun, anda bisa menggunakan pot dengan ukuran lebih dari 40 cm.
  2. Kedua, pilih jenis media tanam yang akan anda gunakan. Beberapa media tanam yang berkualitas adalah sekam padi, sabut kelapa, arang, dan humus. Semua media tanam tersebut memiliki kelebihan tersendiri.
  3. Sekam padi merupakan media tanam yang terbuat dari bagian padi yang tidak bisa dimakan. Media tanam yang satu ini memiliki kelebihan untuk mengikat air agar unsur hara tidak mudah hilang.
  4. Anda juga dapat menggunakan sabut kelapa sebagai media tanam untuk jahe karena sabut kelapa mampu menahan air lebih kuat dibandingkan media tanam lainnya. Selain itu, banyak kandungan organik dari sabut kelapa.
  5. Arang yang bisa dibakar juga dapat anda gunakan sebagai media tanam. Kelebihan arang sebagai media tanam adalah tidak mudah berjamur sehingga tanaman jahe juga bisa lebih sehat.
  6. Humus sendiri sebenarnya hanyalah tanah biasa yang memiliki tingkat kesuburan yang sangat tinggi karena proses pembentukan yang panjang. Tanah humus mengandung banyak unsur hara untuk membuat tanaman jahe lebih subur.
  7. Buat media tanam yang terdiri dari tanah, jenis media tanam, serta pupuk dengan perbandingan 1:1:1. Jika anda menggunakan 100 gram tanah, maka tambahkan juga jenis media tanam yang telah anda pilih dan pupuk dengan ukuran yang sama.
  8. Aduk ketiga bahan tersebut secara merata dan masukkan ke dalam pot. Masukkan media tanam hanya sampai 1/4 dari kedalaman pot. Tunggu hingga 2 hari atau 3 hari sebelum menanam bibit jahe yang sudah anda siapkan.

3. Penyiraman dan Pemupukan

Dua hingga tiga hari setelah menyiapkan media tanam, anda sudah menanam bibit jahe. Cara menanamnya cukup gampang, yaitu tinggal membuat lubang pada media tanam, masukkan bibit jahe, dan tutup media tanam tersebut.

  • Setelah menanam bibit jahe, anda harus segera menyiramnya. Jahe merupakan tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah yang banyak. Sebuah penelitian juga menunjukkan hasil bahwa semakin sering tanaman jahe disiram, maka hasilnya akan semakin berkualitas.
  • Karena itu, anda juga harus menyiram tanaman jahe setiap hari. Jahe sangat membutuhkan air, terutama pada saat-saat awal penanaman. Untuk menghemat tenaga dan sumber daya, usahakan untuk menanam bibit jahe pada awal musim hujan.
  • Namun, anda harus memastikan tidak ada air yang menggenang di dalam pot karena dapat membuat jahe membusuk. Untuk itu, anda harus membuat media tanam dengan sistem drainase yang baik.
  • Selain menyiram tanaman, anda juga harus memperhatikan perawatan lainnya. Pada 3 minggu pertama, perhatikan pertumbuhan tanaman jahe. Jika jahe tidak kunjung tumbuh, maka segera ganti dengan bibit yang lain.
  • Setelah memastikan kalau jahe telah tumbuh, anda bisa memberikan pupuk lagi. Pastikan anda memberikan pupuk yang tepat, seperti pupuk kandang atau pupuk kompos.
  • Tanaman jahe membutuhkan banyak unsur hara, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Ketiga unsur hara tersebut dibutuhkan jahe dalam jumlah yang banyak. Anda bisa mendapatkan ketiga unsur hara tersebut dari pupuk organik.
  • Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, Anda juga mempertimbangkan pemilihan pupuk sekaligus dosis pemupukan jahe yang sesuai.

4. Mengendalikan Penyakit dan Hama

Selama proses pertumbuhan jahe, akan ada banyak sekali penyakit yang bisa menjangkitnya. Beberapa penyakit yang paling umum menyerang tanaman jahe adalah bercak daun, busuk, dan layu.

Penyebab penyakit pada tanaman jahe juga beragam, umumnya disebabkan oleh lingkungan sekitar yang terlalu lembap dan kurang bersih. Karena itu, anda harus menjaga lingkungan sekitar tanaman jahe agar tetap bersih.

  • Penyakit pada tanaman jahe biasanya dikarenakan serangan bakteri dan jamur. Anda dapat menggunakan anti bakteri untuk membasmi bakteri dan fungisida untuk membasmi jamur.
  • Kalau gejala serangan belum terlalu parah, potong bagian yang sudah terinfeski agar tidak menular ke bagian yang lainnya.
  • Selain penyakit, hama juga senang menyerang tanaman jahe yang kurang sehat. Daftar hama yang senang dengan tanaman jahe adalah ulat penggerek, kumbang, serta kepik. Ketiga hama tersebut dapat menyebabkan gejala yang berbeda-beda.
  • Ulat penggerek akan membuat daun tanaman jahe berlubang dan membusuk. Kumbang akan membaut bercak pada batang daun, sedangkan kepik akan membuat daun jahe berubah warna.
  • Cara mencegah serangan hama sama seperti mencegah penyakit, yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar tanaman jahe. Selain itu, anda dapat menggunakan plastik agar hama tidak bisa menyentuh tanaman jahe. Jika serangan hama sudah semakin parah, gunakan insektisida.
  • Organisme lain yang sering merugikan tanaman jahe adalah gulma. Untuk mencegah adanya gulma, anda harus rajin melakukan penyiangan.
  • Anda dapat melakukan penyiangan dengan cara membersihkan media tanam dari berbagai rumput liar yang tumbuh. Meski sudah dilakukan penyiangan, tapi gulma mudah tumbuh lagi sehingga anda harus rutin melakukan penyiangan.

5. Cara Panen yang Benar

Tanaman jahe akan masuk pada masa panen saat berumur 9 bulan hingga 10 bulan. Jahe yang sudah siap panen akan terlihat dari daun dan batangnya yang cukup kering. Sekarang, anda tinggal memanen jahe dengan benar agar tidak rusak.

Cara memanen jahe yang benar adalah dengan membuka media tanamnya terlebih dahulu agar semakin mudah mengambil buah jahe. Setelah itu, angkat jahe secara perlahan agar tidak rusak. Setelah membersihkan sisa media tanam yang masih menempel, anda dapat mengolah jahe tersebut.

Itulah beberapa cara merawat jahe di dalam pot yang bisa anda lakukan di rumah saja. Setelah memanennya, anda tinggal menyimpannya di tempat yang bersih dengan suhu ruangan.