Mengenal Pohon Papyrus: Tanaman Air yang Menjadi Cikal-Bakal Kertas

Pohon papyrus siapa yang tidak kenal dengan tanaman ini! Jika anda merupakan pecinta literasi, pastinya sudah asing lagi dengan tanaman yang satu ini. Bagaimana tidak? Tanaman ini merupakan cikal bakal ditemukannya kertas.Tanaman yang bernama latin Cyperus papyrus ini merupakan jenis tanaman air yang dikenal sebagai bahan pembuat kertas pada zaman dahulu. Tanaman ini telah ditemukan sejak 3.500 tahun sebelum masehi di tepi dan lembah sungai Nil. Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengenal membaca dan menulis. Nah, salah satu media menulis bagi mereka adalah kertas papyrus.

pohon papyrus

Sejak itu, media yang digunakan oleh nenek moyang untuk menulis adalah di batu atau tanah liat serta pohon. Namun, seiring berjalannya waktu, lama-kelamaan kegiatan menulis semakin dikenal dan mulai mengenal media lain, yaitu kertas. Hingga akhirnya pada abad ke 3.200 sebelum masehi, oleh orang-orang Mesir menemukan salah satu jenis tumbuhan yang dapat diolah menjadi bahan tulisan.

Keuntungan dari penggunaan kertas papyrus adalah bahannya tahan terhadap air dan tidak mudah sobek serta tahan lama. Dari peninggalan bangsa Mesir berupa tulisan dan lukisan, dapat dipastikan usia kertas yang menggunakan bahan dasar tanaman papyrus bisa mencapai 5.000 tahun. Bangsa Mesir biasanya menggunakan tinta yang warnanya berasal dari batu.

Tentu saja, proses pembuatannya melalui berbagai proses sampai terbentuklah sebuah kertas yang disebut Papyrus. Bahkan istilah dalam bahasa Inggris “paper” diambil dari nama tumbuhan ini, yaitu “papyrus”. Karakteristik dari pohon papyrus ini sangat halus, tanpa bonggol dan duri yang menuju pada kelompok bunga besar, nyaman serta berbentuk rumbai. Karena perubahan bentuk geografis di sungai Nil, konon, perkembang biakan pohon ini menjadi semakin sedikit di Mesir. Namun demikian, pohon papyrus tetap hidup subur di tepi danau kecil dan sungai-sungai di Afrika.

 

Karakteristik Pohon Papyrus

Daun pohon papyrus secara fisik mirip dengan rambut yang terjurai. Tangkainya dapat tumbuh 3-5 meter dengan bentuk segitiga secara bersilangan. Di sekelilingnya terdapat dedaunan yang berserabut pendek. Permukaan pohon papyrus sangat halus, tanpa bonggol dan duri. Pohon papyrus tumbuh di daerah lembap dan basah.

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, selain dimanfaatkan sebagai kertas, tanaman ini juga dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tikar dan digunakan untuk menulis Al Qur’an serta obat-obatan tradisional. Sebagai media tulis, biasanya papyrus berukuran 10×20 cm sampai dengan 10×30 cm bahkan lebih.

 

Papyrus dalam Agama Islam

Papyrus digunakan sebagai tanaman obat untuk mengobati luka Nabi Muhammad SAW sewaktu perang Uhud. Abu yang dihasilkan dari papyrus yang telah dibakar berkhasiat mengobati luka dan menghentikan aliran darah akibat luka. Hal ini dikarenakan papyrus mengandung mineral dengan kadar yang besar, zat inilah yang nantinya akan menjadi abu yang berkhasiat setelah daunnya dibakar serta mengandung zat pengering yang kuat dan baunya yang kurang menyengat. Selain itu pula, jika abu ini ditiupkan bersama cuka ke dalam hidup orang yang mimisan, maka mimisan tersebut akan berhenti.

 

Papyrus Sebagai Kertas

kertas papyrus

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tanaman ini merupakan bahan pembuat kertas yang sudah lama sejak jaman sebelum masehi yang dimanfaatkan sebagai media tulis bagi bangsa Mesir kuno. Untuk membuat kertas dari tanaman ini dibutuhkan lapisan terluar dari batang kemudian dikupas dan hanya bagian dalam yang digunakan. Batang bagian dalamnya direndam dan dikeringkan. Kemudian batang yang telah berbentuk serat dianyam sehingga menyerupai tikar. Selanjutnya keringkan lembaran papyrus di bawah sinar matahari. Poles permukaan lembaran agar semakin halus.

Biasanya, papyrus dengan permukaan kasar digunakan sebagai kemasan, sedangkan yang kualitas halus dan baik digunakan sebagai media tulis.

Naskah Terkenal yang Menggunakan Kertas Papyrus.

1. Rhind Papyrus

Naskah ini dikenal juga sebagai Papyrus Ahmes yaitu juru tulis yang menyalin naskahnya sekitar tahun 1650 SM. Naskah ini dibeli tahun 1858 dan berisi tabel serta soal matematika oleh pembeli bernama Alexander Henry Rhind. Itulah sebabnya naskah ini diberi nama Rhind Papyrus.

2. Turin Papyrus

Naskah ini disimpan dalam Museum Mesir di Turin, Italia. Namun sayang, naskah ini sudah tidak utuh lagi, beberapa bagian awal dan akhirnya telah banyak yang hilang. Diterbitkan oleh Ramses II dan dianggap tidak berlaku lagi. Naskah ini berisi catatan penting mengenai nama dan waktu pemerintah beberapa raja dalam tahun, bulan, dan hari.

3. Ebers Papyrus

Naskah ini merupakan naskah teks medis tertua di dunia yang dibuat sekitar tahun 1.550 SM. Papyrus ini berisi tentang orang Mesir kuno yang telah mengenal adanya pembuluh darah serta bahwa jantung dapat memompa darah ke seluruh tubuh dan juga berisi 700 resep obat tradisional dengan berbagai kegunaannya sebagai pengendali hama dalam rumah. Nama dari naskah ini sendiri diambil dari nama penemunya yakni George Ebers Maurice, seorang Egyptologist Jerman pada tahun 1873.