Daun Pegagan. Tanaman Liar Tradisional Untuk Mempercantik Kulit.

Halo sahabat tanam. Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan baik.

Semakin dewasa kini, nampaknya para kaum muda mulai melupakan banyak hal yang dulunya amat sangat dijaga dan dilestarikan oleh para nenek moyang. Termsuk dalam urusan tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kita. Mungkin sekarang tidak lah lagi menjadi sesuatu yang baru, namun bagi anda yang meyukai dunia tanaman pasti akrab dengan dedaunan mungil berkhasiat satu ini. yaitu Pegagan.

Daun pegagan adalah salah satu jenis tanaman yang tumbuh liar atau sembarangan di banyak tempat. Tanaman ini dapat dengan mudah ditemukan ditepian jalan, pinggiran sungai atau danau, areal persawahan, ladang, perkebunan bahkan di pedalaman hutan belantara sekalipun.

Meski termasuk dalam kategori tanaman liar, daun pegagan atau dalam nama Latinnya disebut Centella asiatica ­merupakan tanaman mudah tumbuh yang berkhasiat. Karena tingkat kesulitan tanaman ini yang sangat rendah serta memiliki tampilan daun yang imut, tak jarang pula anda akan menemukan orang-orang yang sengaja menanam tumbuhan hijau ini sebagai tanaman penutup tanah di pekarangan rumah.

Biasa digunakan oleh orang tua zaman dahulu sebagai sarana herbal untuk mengatasi berbagai penyakit, sering kali pula dikonsumsi secara langsung oleh sebagian masyarakat Jawa Barat sebagai sayuran pelengkap seperti lalapan.

Tidak diketahui asal pasti tanaman mungil ini, namun diketahui penyebarannya meliputi seluruh dtaran Asia, termasuk negara-negara Asia Tenggara antara lain China, Jepang, Indonesia, Malaysia, India hingga Australia. Di Indonesia  sendiri tanaman penutup tanah ini dikenal dengan bermacam  nama berdasakan daerah tumbuhnya seperti Daun Tapak Kuda dalam bahasa melayu, Antanan dalam bahasa sunda, Bebele dalam bahasa Lombok, Gagan-gagan dalam bahasa Jawa, Pagaga dalam bahasa Makasar, dan masih banyak lagi.

Karakteristik daun pegagan

Termasuk dalam kategori tanaman yang dapat tumbuh dan hidup sepanjang tahun. Daun pegagangan yang biasa ditemukan ada dalam dua jenis, yaitu pegagan merah dan pegagan yang sering kita jumpai pegagan hijau. Media tumbuhnyapun sangat sederhana, antanan ini tumbuh subur bahkan pada permukaan berbatu dan kering. Yang penting wilayah tumbuhnya memiliki terpaan sinar matahari yang penuh dengan sedikit teduhan.

Tumbuh secara merambat dan berkelompok, daun kaki kuda memiliki tangkai tidak berkayu yang menjalari area sekitarnya. Bunganya kecil-kecil berwarna putih atau dengan warrna sedikit merah muda, tumbuh di ketiak daun.

Kandungan nutrisi

Disebut sebut sebagai tanaman berkhasiat obat, daun tapak kuda ini ternyata memiliki kandungan nutrisi senyawa yang terdiri dari tanin, zat besi, fosfor, natrium, vellarine, asiaticoside, centelloside, madasiatic acid, kalium, beta karoten, kalsium, serat dan vitamin.

Dalam beberapa penelitian di Universitas Airlangga bahkan menggungkapkan kandugan zat antibakteri yang terbentuk dari  antioksidan tinggi pada daun pegagan patu diacungi jempol dan tidak boleh dipandang remeh kegunaannya.

Daun pegagan sebagai bahan sarana perawatan kulit

Masyarakat tradisional yang umumnya mengkonsumsi daun berbentuk payung ini secara langsung sebagai lalapan, mengetahui secara pasti jika apa yang masuk kedalam tubuh mereka tersebut tentulah pasti bermanfaat, dan salah satunya adalah untuk memenuhi kebutuhan kulit akan nutrisi yang berasal dari daun antanan tersebut.