Kenalan Sama Penghuni Semak, Buah Ciplukan yang Mengandung Vitamin dan Mineral.
Bagi anda yang berpetualang ke hutan, kebun atau sungai pasti tidak asing degan bahan tanaman yang akan kita bahas kali ini. Yaitu Buah Ciplukan, tanaman semak yang menghasilkan buah dengan rasa asam manis ini merupakan tumbuhan liar yag sangat mudah dijumpai di tepian jalan, semak hutan atau kebun dan di pinggir sungai yang mengalir.
Tanaman buah ciplukan atau yang memiliki nama Ilmiah Physalis angulata, adalah tumbuhan yang berasal dari suku terung-terungan. Karena kemudahan untuk menemukan buah kecut manis ini, buah ciplukan sering kali dijadikan bahan mainan oleh anak-anak. Namun dewasa kini, kita akan terkejut bahwa buah mungil ini ternyata dijual di Supermarket-supermarket besar dengan harga yang cukup mahal. Hmm, kenapa bisa ya?
Ciplukan atau buah ciplukan mempunyai nama yang berbeda beda disetiap wilayah, khususnya wilayah Indonesia yang sangat luas, yang terbagi dalam bahasa daerahnya yang beragam. Dalam bahasa Sunda yang disebut Ceendet atau cecenet, bahasa Madura yang disesebut Nyornyoran, hingga bahasa Minahasa yang disebut Leletokan. Unik ya, pada dasarnya buah ini memang merupakan flora kampung atau buah kampung yang menjadi buah khas atau asli Indonesia.
Tetapi buah kampung yang satu ini tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, beberapa penelitian laboratorium baik yang ada di Indonesia danLuar negri sepakat. Kandungan zat nutrisi yang terdapat pada buah mungil unik ini lebih dari sekedar mampu memenuhi kebutuhan asupan gizi bagi tubuh manusia dewasa. Hal inilah yang kemudian mengangkat pamor buah ciplukan yang berasal dari tanaman semak liar tersebut. Hingga memiliki nilai ekonomis tinggi, mencapai ratusan ribu Rupiah perkilonya.
Sekilas tentang ciri-ciri tanaman buah ciplukan
Tanaman ini memiliki pohon perdu yang tingginya tumbuh tidak lebih dari 1 meter diatas permukaan tanah kering. Batangnya bercabang banyak dengan bulu-bulu halus, tagkai hijau berbentuk agak persegi. Daun tanaman ciplukan berbentuk lonjong membulat seperti telur dengan ujung lancip dan pinggiran yang tidak rata. Permukaan daunnya juga memiliki bulu halus yang menyelimuti dan terasa kasap bila diraba.
Bunganya muncul di sela-sela dedaunan berwarna putih kekuningan.
Dan ada yang menarik pada rupa buah ciplukan ini. Kulit luar yang membungkus buahnya tidak menyatu dengan daging buah, melainkan membentuk lentera kecil persegi 6 berusuk. Lentera luar buah yang masih muda akan berwarna hijau terang dan bertekstur tebal. Sedangkan untuk buahnya yang sudah masak, kulit luarnya akan berubah menjadi berwarna putih dan lebih tipis hingga buah ciplukan yang berada didalamnya terlihat bulat samar samar seperti cherry berwarna kuning. Rasa buah ciplukan yang masih muda, terasa getir dan lekat. Buah masaknya terasa manis sedikit asam, dan sangat digemari oleh anak-anak.
Pemanfaatan dan khasiat
Buah ciplukan merupakan buah buni yang memiliki kandungan vitamin A, C, Tiamin, Niasin, Riboflavin, protein, zat besi, karbohidrat, serat, asam sitrat hingga Kalsium dan Fosfor.
Zat diatas tentu meyakinkan kita bahwa buah semak ini tidak dapat dinilai sebelah mata.
Buah ciplukan sebagai sumber antioksidan tinggi
Kandungan vitamin C yang tinggi ternyata melebihi kadar kandungan yag terdapat pada buah jeruk. Hal ini menjadi bukti bahwa buah ciplukan merupakan sumber antioksidan tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tidak hanya sebagai penangkal radikal bebas, senyawa Riboflavin, Niasin, dan Tiaminnya berperan mendukung kebutuhan tubuh akan molekul yang membantu kinerja jantung, melancarkan peredaran darah, mencegah terbentuknya sel-sel abnormal dalam tubuh yang menjadi cikal bakal terbentuknya tumo dan kanker. Serta menjadi senjata bagi jaringan tubuh yang rusak untuk memperbaiki diri. Pantas saja harganya dapat mencapai ratusan ribu hinga jutaan rupiah untuk kualitas yang paling baik ya.