Apa Itu Sphagnum Moss, Cara Pemakaian dan Fungsinya

Sphagnum moss (lumut sphagnum) adalah salah satu jenis media tanam untuk mempertahankan kelembapan pada tanaman dalam pot, dan sifatnya yang berserat menjadikannya pilihan yang menarik untuk pot gantung. Namun ada kebingungan tentang perbedaan antara sphagnum moss dan peat moss (lumut gambut, kadang-kadang disebut sebagai lumut gambut sphagnum).

Sphagnum Moss

Asal usul kedua media tanam populer ini serupa, tetapi bagaimana dan mengapa Anda akan menggunakannya mungkin berbeda. Pelajari lebih lanjut tentang sphagnum moss, apa yang membedakannya dengan lumut gambut, dan kegunaan terbaik untuk masing-masingnya.

Apa itu Sphagnum Moss?

Frasa “sphagnum moss” sebenarnya mengacu pada genus lumut besar dengan sekitar 380 anggota. Kebanyakan sphagnum moss yang Anda temukan di toko lokal Anda dipanen dari lahan basah atau rawa yang ditemukan di belahan bumi utara.

Entah Anda berbelanja sphagnum moss atau peat moss, Anda akan menemukan bahwa keduanya adalah material mati dan kering dari tanaman sphagnum moss. Mereka sangat dicintai oleh tukang kebun dan penghobi tanaman hias baik untuk media tanam maupun seni dan kerajinan. Tetapi mana yang harus Anda gunakan untuk tujuan pot dan mana yang lebih baik untuk memperbaiki tanah taman?

Sphagnum Moss vs. Peat Moss

Karena sphagnum moss dan peat moss sama-sama berasal dari genus sphagnum moss yang lebih besar, secara teknis keduanya merupakan tanaman yang sama. Namun cara panenlah yang membedakan keduanya.

Lumut gambut dipanen dengan mengumpulkan sisa-sisa lumut mati dari dasar rawa dan lahan basah tempat tumbuhnya sphagnum moss. Artinya bahan lumut mati ini juga bercampur dengan tumbuhan busuk dan bahan serangga lainnya, sehingga sangat kaya akan unsur hara organik. Padahal, lumut gambut yang ditemukan di dasar rawa bisa berusia ribuan tahun!

Sphagnum moss dikumpulkan dari lumut yang masih hidup di permukaan rawa dan lahan basah. Bongkahan material tanaman hidup ini dikeringkan setelah dipanen, sehingga produk akhir berupa bongkahan murni dari sphagnum moss, bukan kombinasi bahan kering lainnya.

Jadi, meskipun sangat mirip, sphagnum moss dan peat moss memiliki beberapa perbedaan utama dalam hal komposisinya.

Untuk perbaikan kualitas tanah secara umum, lumut gambut adalah pilihan terbaik. Ini dapat dengan mudah ditemukan dalam kemasan yang lebih besar dan lebih murah. Selain lebih hemat biaya, berbagai macam materi yang membusuk dalam lumut gambut menjadikannya bahan campuran tanah yang bagus untuk tanaman pot dan taman. Mencampurnya dengan tanah berpasir akan membantu mempertahankan kelembapan yang dibutuhkan yang mungkin akan terkuras. Mencampurkannya ke dalam tanah liat akan membantu menggemburkan tanah dan membuatnya lebih mudah mengalirkan air.

Selain itu perlu diketahui bahwa lumut gambut memiliki tingkat pH yang sangat asam sedangkan sphagnum moss memiliki tingkat pH netral. Tingkat pH tanaman dan tanah Anda memainkan peran penting dalam menentukan apakah sphagnum moss atau lumut gambut adalah pilihan yang lebih baik untuk keperluan berkebun Anda. Tentunya, tanaman yang menyukai asam akan menyukai penggunaan lumut gambut sebagai bahan perbaikan tanah, terutama ketika tanah bersifat basa.

Cara Menggunakan Sphagnum Moss

Sphagnum moss berguna untuk berbagai keperluan berkebun dan kerajinan, namun harganya yang lebih mahal dan bahan organik yang kurang beragam membuatnya lebih cocok untuk tujuan khusus.

Anda akan sering melihatnya digunakan untuk membuat Kokedama (yang merupakan pot bola lumut), pembibitan awal (bagus untuk perakaran), sebagai media tanam anggrek, sebagai penyusun media pot, untuk pelapis keranjang/pot gantung, atau untuk proyek seni lainnya.

Ini memiliki tingkat pH netral dan sangat bagus untuk mempertahankan kelembaban di tanah, bahkan saat dikeringkan. Ini sering ditemukan di kemasan yang lebih kecil di toko kerajinan dan pusat taman. Selain itu, sphagnum moss hidup merupakan pilihan populer untuk terarium.

Beberapa alasan utama penggunaan sphagnum moss diuraikan di bawah ini.

Sebagai Media Pot Non Tanah

Sphagnum moss biasanya digunakan saat menanam sukulen atau anggrek di dalam ruangan. Bahan ini ringan dan menahan kelembapan dengan sangat baik. Itu tidak menjadi terlalu basah sehingga tanaman Anda cenderung tidak terganggu oleh masalah busuk akar.

Bergantung pada tanamannya, sphagnum moss bisa digunakan sendiri atau dicampur dengan tanah atau media lainnya. Dengan sendirinya, penyiraman mungkin perlu lebih sering dan pupuk mungkin diperlukan karena sphagnum moss tidak menahan banyak nutrisi.

Sebagai Liner atau Form Builder

Bentuk sphagnum moss yang lembut, ringan, dan lentur menjadikannya pilihan populer untuk melapisi keranjang gantung atau untuk digunakan untuk membuat dan menahan bentuk saat membuat karangan bunga sukulen atau pajangan bunga yang dibuat dengan bingkai lainnya.

Untuk Tujuan Dekoratif

Saat digunakan dalam wadah tanam, sphagnum moss tidak hanya praktis, tetapi juga dapat menjadi dekoratif. Ini dapat meningkatkan tampilan akhir dari pot, keranjang atau terrarium, dan membantu mengisi ruang mati.

Kualitas dan Keberlanjutan Sphagnum Moss

Sphagnum moss dianggap lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan dibandingkan dengan lumut gambut. Lumut gambut membutuhkan waktu berabad-abad atau lebih untuk berkembang dan siap dipanen, sedangkan sphagnum moss siap dipanen dalam waktu kurang dari satu dekade. Saat mencari sphagnum moss Anda, tetap disarankan untuk mencari pemasok yang memiliki reputasi baik dan berkelanjutan.

Sphagnum moss dapat sangat bervariasi dalam kemampuannya menyerap kelembapan, kualitas dan panjang serat, serta penampilannya. Jika Anda ingin menambahkan fitur dekoratif namun fungsional ke keranjang gantung Anda, carilah sphagnum moss. Tetapi untuk tujuan perbaikan tanah skala besar, langsung carilah sekantong besar lumut gambut yang ekonomis.