Menanggulangi Berbagai Penyakit Dengan Daun Kumis Kucing

Halo sahabat tanam. Apa kabar? Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan baik.

Menyikapi perubahan cuaca yang tidak lagi dapat diprediksi, tentu membuat kondisi kesehatan kita menjadi rentan terserang berbagai penyakit. Namun tahukah anda, ada salah satu tanaman obat khas negara kita yang disebut-sebut dapat menanggulangi berbagai macam penyakit. Mulai dari penyakit ringan seperti batuk dan flu, hingga penyakit kronis menahun yang sulit terobati. Yaitu tanaman kumis kucing.

Kumis kucing atau dalam penamaan binomialnya disebut Orthosiphon aristatus, adalah tumbuhan berbunga yang termasuk dalam kelompok keluarga tanaman bersuku Lamiaceae. Tanaman ini sudah sejak dahulu dipercaya dan digunakan oleh para nenek moyang masyarakat nusantara untuk menyembuhkan beragam masalah kesehatan.

Disebutkan bahwa terdapat fakta sejarah asal mula sebenarnya jika tanaman berbunga unik ini berasal dari wilayah tropis Afrika, yang kemudian tersebar ke seluruh penjuru dunia khususnya pada  negara-negara di  Asia dan Australia hingga menjadi tersohor di bumi pertiwi Indonesia.

Morfologi tanaman kumis kucing

Tumbuhan berdaun hijau ini merupakan salah satu dari ribuan hingga jutaan jenis tanaman berbatang lunak atau disebut tanaman terna.Batangnya diketahui sangat sedikit membentuk unsur kayu sehingga menjadikan batang tanaman kumis kucing memiliki ciri-ciri tanaman semak yang tidak terlalu tinggi. Rata-rata pertumbuhan batang kumis kucing hanya mencapai ukuran ketinggian tidak lebih dari 2 meter. Terdapat bulu-bulu halus pendek yang menyelimuti batang berbentuk persegi ini. Tampilan batangnya beralur dan berwarna hijau keunguan.

Daunnya merupakan bagian tanaman yang paling banyak digunakan untuk mengatasi bermacam-macam gangguan kesehatan. Daun kumis kucing berbentuk bulat melonjong telur yang dihiasi tepian bergerigi atau berundak-undak melancip. Ukuran daunnya dapat mencapai pajang hingga 10 centimeter,  yang juga permukaannya diselimuti oleh bulu-bulu halus pendek nyaris gundul. Jika diperhatikan anda akan menemukan tampilan permukaan daun orthosiphon aristatus yang berbintik secara acak, hal tersebut dikarenakan banyaknya sel kelenjar  yang terbentuk pada jaringan disetiap helaian daunnya.

Sedangkan bunga kumis kucing sendiri tersusun bertandan-tandan dalam jumlah yang cukup banyak, umumnya muncul di ujung batang. Bagian paling bawah bunga kumis kucing adalah yang paling cepat mekar. Dinamakan tanaman kumis kucing karena melihat bentuk benang sarinya yang memanjang melebihi ukuran bunga-bunga tanaman lain. Benang sari inilah yang jika diperhatikan dengan seksama, sangat mirip sekali seperti kumis kucing yang berwarna putih sedikit keunguan diujungnya. Bagian pucuk paling atas adalah bakal calon bunga kumis kucing, biasanya mekar setelah masa bunga yang paling bawah telah habis atau rontok dengan sendirinya.

Tanaman kumis kucing merupakan tumbuhan herbal yang membutuhkan ruang untuk tumbuh dengan tanaman peneduh lain. Tanaman ini tidak begitu menyukai paparan sinar matahari secara langsung, karena dapat mengakibatkan bunga kumis kucing menjadi rontok dan kering.

Senyawa kimia tanaman kumis kucing

Semakin meningkatnya angka kebutuhan akan obat-obatan, baik berupa obat medis maupun tradisional menjadikan tanaman kumis kucing sebgai salah satu komoditas berharga bernilai ekonomi tinggi. Dikarenakan ketertarikan masyarakat luas itu sendiri yang semakin hari semakin banyak beralih dalam hal penggunaan tanaman-tanaman obat untuk mengatasi, mengobati hingga mencegah bermacam-macam penyakit yang dihindari.  Hal tersebut tidaklah terlepas dari kekayaan kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam tumbuhan obat khas Indonesia satu ini.

Banyaknya penelitian yang dilakukan untuk menyingkap kandungan tanaman kumis kucing menunjukkan adanya senyawa kimia berupa flavonoid, karbohidrat, glikosida, steroid, terpenoid, asam kafein, asam ursolat, asam rosmarinat, tanin, asam oleaniat, polifenol, diterpen, serat hingga minyak atsiri.

Menilik beragamnya kandungan nutrisi dan senyawa yang terdapat pada tumbuhan kumis kucing diatas, tidak mengherankan jika para orang tua terdahulu menjadikan tumbuhan dedaunan tersebut sebagai salah satu asupan obat herbal yang ampuh mengobati bermacam-macam jenis penyakit.

Daun kumis kucing sebagai peluruh batu ginjal

Batu ginjal adalah sebuah penyakit yang terjadi akibat terbentuk atau mengkristalnya banyak materi di dalam ginjal, hal tersebut berasal dari sisa-sisa garam dan mineral yang menumpuk dari limbah darah. Pola hidup yang tidak sehat dan kurang rutinnya memberikan asupan air kedalam tubuh menjadi sekian dari banyak faktor penyebab menumpuknya materi-materi diatas.

Gejala batu ginjalpun hanya terasa ketika endapan yang menggangu proses penyaringan dalam tubuh tersebut ketika sudah berukuran besar. Gejalanya sendiri seperti intensitas buang air yang terlalu sering, jumlah air seni yang sangat sedikit hingga rasa sakit dan nyeri ketika buang air kecil.

Di beberapa daerah di Indonesia tanaman kumis kucing sudah terkenal daunnya dapat mengobati berbagai gangguan ginjal. Sudah banyak yang mengekstrak daun kumis kucing untuk mendapatkan kandungan intinya sebagai peluruh batu ginjal. Bahkan beritanya menyampaikan dengan rutin mengkonsumsi rebusan daun kumis kucing setiap hari, dapat menghilangkan batu ginjal tanpa harus dioperasi.

Rebusan daun kumis kucing untuk menurunkan tekanan darah tinggi

Kandungan senyawa kimiai pada kumis kucing yang menjadikan tanaman hebal berkhasiat luar biasa ini sangat ampuh untuk menurunkan tekanan darah yang sudah terlanjur tinggi.

Antioksidan sederhananya disinyalir menjadi obat mujarab yang membantu menetralkan dan menjaga tekanan darah anda. Selain antioksidannya yang bekerja efektif, terdapat pula mineral penting yang dibutuhkan oleh para penderita darah tinggi agar asupan nutrisi tetap terpenuhi dan tekanan darah yang kerap berakibat fatal dapat diatasi.

Mencegah peradangan

Baik dalam keadaan kering ataupun segar, tidaklah menghilangkan khasiat herbal peninggalan nenek moyang tersebut.

Tanaman daun orthosiphon aristatus ini memiliki kandungan istimewa yang berfungsi sebagai zat anti-peradangan. Zat antiperadangan tersebut berperan penting bagi tubuh manusia yang sedang dalam proses penyembuahan atau bahkan dalam masa pengobatan itu sendiri.

Diketahui bahwa kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan taninnya menjadi sumber anti-bakteri dan jamur dalam proses perbaikan jaringan didalam tubuh. Hal ini dapat mencegah terjadinya kerusakan sel yang dapat menyebabkan peradangan hingga infeksi bagian tubuh tertentu.

Membersihkan racun dalam tubuh menggunakan daun kumis kucing

Membersikan racun dalam tubuh atau mendetoks tubuh bukanlah hal yang sulit lagi sekarang. Anda dapat mencampur rebusan sikucing ini dengan jahe dan madu. Jadilah minuman yang dapat mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya yang tidak dibutuhkan oleh tubuh anda.

Cobalah untuk rutin membuat dan meminum ramuan detoks diatas, dalam waktu yag tidak lama anda sudah dapat merasakan khasiat detoksifikasi yang berlangsung di dalam tubuh.

Jangan lupa untuk istirahat yang cukup, makan teratur dan bergizi, serta berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu.

Mengatasi masalah organ mulut dan kerongkongan

Batuk, flu, gusi berdarah dan bengkak, sariawan hingga tenggorokan kering  merupakan masalah kesehatan awal yang menjadi tanda bahwa sistem imun tubuh sedang terganggu. Namun anda tidak perlu khawatir, anda juga tidak perlu terburu-buru mengunjungi dokter atau klinik kesehatan untuk mendapatkan penanganan.

Anda dapat mencoba resep para orang tua untuk menghilangkan gangguan kesehatan diatas. Selain tidak menmbulkan efek samping mengkonsumsi bahan –bahan herbal juga diakini dapat meredakan stres dan membuat tidur lebih nyenyak.

Selamat mencoba!!