Mengenal Buah Bit, Si Merah Yang Kaya Manfaat.
Halo sahababat tanam. Apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan baik, Buah bit atau umbi bit merah sebenarnya termasuk dalam kelompok umbi-umbian dari akar yang berwarna merah. Umbi bit sendiri berbentuk membulat dan lonjong seperti gasing. Warna merah keunguannya yang sangat kuat berasal dari zat betacyanin menghasilkan warna merah gelap yang kerap menjadikan umbi merah ini tambahan campuran makanan sebagai pewarna dan perasa yang khas.
Tanaman bit berasal dari dataran Inggris dan Amerika. Dapat tumbuh pada wilayah dataran tinggi diatas 1200mdpl. Dengan curah hujan tinggi dan suhu yang dingin. Namun jangan khawatir, anda dapat dengan mudah menemui buah eksotis ini di supermarket supermarket Indonesia. Karena kebutuhan akan pewarna dan perasa makanan alami dinilai tinggi di Indonesia.
Bit adalah sepupu jauh dari lobak yang juga merupakan keluarga umbi-umbian akar. Buah ini sendiri memiliki rasa yang unik, agak tawar dengan sedikit rasa manis dan berair. Mungkin rasa bit agak asing dilidah masyarakat Indonesia, namun anda tetap dapat menikmatinya dengan cara mencampur bit ini dengan buah lain den menjadikannya jus segar yang lebih nikmat. Bah bit juga dapat dikonsumsi secara langsung atau menjadikannya bahan utama salad kesukaan.
Buah bit di Indonesia
Di Indonesia buah ini jarang digunakan sebagai campuran makanan lokal, karena tidak dapat tumbuh dengan baik pada iklim wilayah tropis kita, lebih banyak digunakan sebagai dressing sajian luar atau bahan campuran cake cake yang memiliki tampilan indah dan lebih diketahui sebagai pewarna makanan alami yang sangat pekat. Pembudidayaan buah bit di Indonesai dapat anda temui pada daerah-daerah dataran tinggi seperti bogor, bandung dan magelang. Yang harus diperhatikan dalam media tumbuhnya, tanaman bit hanya dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang subur dan gembur. Dengan Ph tanah netral berkisar 6 dan 7.
Tanaman bit sudah terkenal sejak zaman yunani kuno. Karena warna buahnya yang merah pekat, buah bit diketahui digunakan sebagai simbol cinta yang lama oleh bangsa tersebut. Terdapat dua jenis bit kala itu, yaitu bit merah dan putih. Namun karena rupa dan kandungannya, menjadikan buah bit merah lebih populer dibandingkan yang putih hingga saat ini.
Buah bit juga ditanam dan dibudidayakan untuk kemudian diolah yang menghasilkan gula, menggantikan tanaman tebu yang tidak dapat tumbuh dengan baik pada wilayah dataran tinggi. Pada tahun 1813 barulah pengesahan pengolahan buah bit menjadi gula diresmikan. Tidak hanya menghasilkan gula,buah yang juga mengandung antioksidan tinggi dan molekul anti inflamasi. Zat anti inflamasi, dapat anda rasakan dengan mencampurkan buah bit bersama bagian putih telur. Hal ini telah diteliti oleh para ilmuan dari Universitas Carolina Utara.
Zat yang terdapat di buah ini
Terdapat pula zat anti kanker yang dapat memutus jaringan kanker kolon yang terdapat pada penderitanya, sehinga membantu si penderita pulih lebih cepat. Mekanismenya bekerja untuk memperlambat laju pembentukan sel kanker berubah menjadi abnormal. Hal inilah yang menjadikan buah bit baik dikonsumsi oleh penderita kanker.
Selanjutnya adalah kalium, ternyata juga tinggi akan kandungan kalium yang sangat baik bagi pertumbuhan tulang dan gigi. Tidak hanya kalium, vitamin c yang terdapat pada buah ini merupakan yang paling aman bagi lambung. Buah yang sudah tua pun mengandung vitamin D dan C yang tidak sedikit.
sangat baik dikonsumsi oleh ibu yang seang hamil, apalagi pada semester awal kehamilan. Asam folat yang terdapat pada buah yang sudah tua mampu mendukung perkembangan janin yang masih muda. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi agar tidak lahir prematur.
Meski memiliki kandungan yang sangat baik denan manfaatnya yang tidak main main. Buah bit bukan lah makanan yang dapat dikonsumsi sesuka hati, alias anda tidak dianjurkan memakan buah ini secara berlebihan. Karena tingginya kandungan gula sederhana yang terdapat pada buah bit, bagi anda yang menderita diabetes nampaknya harus ekstra berhati hati mengkonsumsi umbi merah nan merona ini.