Media Tanam Anggrek yang Ekonomis dan Mudah Didapatkan
Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman yang banyak disukai karena dinilai mempunyai daya tarik tersendiri. Disamping harga jualnya yang relatif stabil, bunga anggrek memilki karakteristik yang tidak mudah rontok dan indah dipandang. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam membudidayakan anggrek adalah memperhatikan media tanam yang digunakan. Butuh pengetahuan serta ketelatenan sendiri dalam memelihara tanaman ini, alasannya agar anggrek yang kita tanam mendapatkan nutrisi, aerasi serta kelembapan yang baik. Jika tidak memiliki pengetahuan seputar media tanam yang cocok bagi anggrek, maka tanaman ini akan lebih mudah layu dan lambat-laun akan mati.
Daftar Isi
Adapun syarat-syarat media tanam yang baik yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut :
- Harus mampu mengikat air
- Media tanam tidak boleh terlalu basah dan jangan disiram terus-menerus
- Sebaiknya mengandung unsur hara baik mikro maupun makro
- Media tanam harus memiliki sistem drainase yang baik
- Terdapat sirkulasi udara
- Media tanam harus kuat dan tidak mudah lapuk
- Tidak mengandung bahan beracun
- Media tanam harus bersih dan terhindar dari bakteri
- Memiliki pH (tingkat keasaman) yang tidak terlalu tinggi.
Sebaiknya, pilih media tanam yang praktis dan ekonomis tergantung pada kebutuhan dan budget yang anda miliki.
Berikut ini dapat menjadi inspirasi anda untuk memilih media tanam yang baik dan sesuai dengan kebutuhan tanaman anggrek anda.
1. Serutan atau Potongan Kayu
Media tanam ini memiliki drainase yang baik bagi tanaman, biasanya digunakan untuk anggrek terestrial (sejenis anggrek tanah). Sayangnya, daya serap media ini dinilai kurang baik karena mengandung sedikit sekali unsur nitrogen. Proses pelapukan dari serutan kayu pun berlangsung lambat karena senyawa yang terkandung di dalamnya sulit terdekomposisi. Sebelum menggunakan serutan atau potongan kayu sebagai media tanam, ada baiknya direndam terlebih dahulu bersama dengan larutan pupuk urea guna mencegah hama dan penyakit pada media ini. penyimpanannya dengan memasukkan ke dalam karung atau simpan di tempat yang tidak lembap.
2. Pecahan Genting
Kelebihan dari pecahan genting ini adalah sebagai media yang baik untuk tempat melekatnya akar, mengatur kelembapan sekitar akar dan tempat penyimpanan air serta larutan unsur hara. Selain itu, pecahan genting tidak mudah lapuk dan memiliki drainase yang baik bagi tanaman anggrek. Namun, dari sisi kemampuan dalam mengikat air dan penyimpanan unsur hara, pecahan genting memiliki kemampuan yang rendah dibandingkan dengan pecahan batu bata.
3. Pecahan Batu Bata
Daya serap yang dimiliki pecahan batu bata sangat besar jika dibandingkan dengan pecahan genting. Akan tetapi kelemahan dari media ini adalah mudah ditumbuhi lumut. Apabila sebuah media tanam telah ditumbuhi lumut, maka media itu harus segera diganti, karena dapat merusak tanaman anggrek anda. Dalam penggunaanya, biasanya batu bata diberi bagian dasar tumbuhan lainnya.
4. Arang
Arang tidak mudah lapuk serta tidak mudah dihinggapi bakteri. Kelemahan dari media ini adalah kemampuannya dalam mengikat air lebih rendah dibandingkan dengan sabut kelapa, serta tidak mengandung banyak hara yang baik bagi tanaman anggrek. Sebelum menggunakan media ini, ada baiknya jika merendamnya terlebih dahulu dalam pupuk NPK yang dicampur dengan fungisida karena sifat arang yang mudah berjamur.
5. Sabut Kelapa
Sabut kelapa merupakan media yang paling mudah untuk diperoleh dan harganya yang murah. Sebaiknya pilihlah sabut yang tua dan sudah dipotong-potong sesuai ukuran pot. Unsur hara dan daya simpan air yang dimiliki oleh media ini juga sangat baik. Akan tetapi, sabut kelapa memiliki kelemahan yaitu akarnya mudah busuk dan melapuk sehingga dikhawatirkan dapat menjadi sarang kuman yang dapat menimbulkan penyakit bagi anggrek anda. Simpan media tanam ini di tempat yang kering jika tidak digunakan.
6. Batang Pakis
Pakis merupakan media yang paling populer bagi penggemar bunga anggrek. Media ini dikenal karena sifatnya yang tidak mudah lapuk, memiliki daya ikat air yang baik, serta kemampuan aerasi dan drainase yang sangat baik. Sebelum menggunakannya, rendam terlebih dahulu ke dalam larutan pupuk NPK. Potong atau cincang batang pakis menjadi beberpa potongan yang tidak terlalu halus lalu masukkan ke dalam pot. Rendam pula ke dalam larutan insektisida untuk mengusir hama dan serangga pengganggu. Jika tidak digunakan, simpan media ini dengan cara digantung dan dianginkan.
Pot yang Digunakan?
Pot yang biasa digunakan untuk menanam anggrek adalah pot yang terbuat dari tanah liat. Berbeda dengan pot yang biasa digunakan untuk tanaman hias, badan atau dinding pot untuk anggrek memiliki lubang kecil berdiameter 2 cm yang berfungsi untuk memperlancar sirkulasi udara serta mempermudah aerasi dan drainase. Apaun kelemahan dari penggunaan pot adalah mudahnya ditumbuhi lumut setelah dipakai beberapa lama. Lumut yang menempel biasanya tumbuh di badan atau dinding luar pot. Penempatan yang baik bagi pot anggrek adalah dengan cara menggantungnya menggukan kawat. Antar pot dengan yang lainnya diberi jarak sekitar 5 cm, hal ini bertujuan agar sinar matahari dapat menembus sela tanaman dan sirkulasi udara dapat berjalan dengan lancar. Lakukan penggantian pot secara berkala jika anggrek anda telah tumbuh dan memenuhi volume pot.
Batang Pohon Sebagai Pengganti Pot?
Tanaman anggrek juga dapat ditanam dengan cara ditempelkan pada batang pohon. Hal ini membuat kesan alami bagi anggrek. Adapun tanaman anggrek yang akan ditempelkan adalah anggrek yang berasal dari bibit kompot. Jika menggunakan bunga dewasa, ada baiknya diangkat berbarengan dengan media tanamnya. Potong bibit kompot lalu bersihkan dengan air, kemudian celupkan ke dalam larutan fungisida untuk menghindari pertumbuhan jamur pada anggrek. Setelah semua selesai, langkah terakhir adalah menempelkan bunga anggrek pada batang yang ingin ditempelkan.
Itulah media yang cocok bagi tanaman anggrek. Media yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan kondisi tanaman anda serta memenuhi standar media tanam bagi anggrek.