Binggung memilih media tanam? Kenali kebutuhan tanamanmu disini.

Halo sahabat tanam! Bingung Memilih Media Tanaman Anda

Dalam dunia tanaman, media tanam adalah perangkat penting untuk tumbuhnya tanaman. Kali ini kita akan membahas apa apa saja media tanam dari yang baik hingga yang paling direkomendasikan untuk kegiatan budidaya tanaman.

Media tanam terbagi menjadi dua jenis. Yaitu media tanam organik dan  anorganik. Yang menbedakannya adalah, sumber dan kandungan dari media tanam tersebut.

Media Tanaman Organik

Media Tanaman organik atau alami, media tanaman yang berasal dari alam dan organisme hidup ini mudah ditemukan dan biasanya mrupakan bagian dari tanaman seperti kulit batang kayu, buah, dedaunan, sisa pembuangan hewan dan masih banyak lagi. Banyaknya unsur hara, makro dan mikro organisme yang terkandung dalam komoposisi media tanaman organik ini dan kemudahan untuk mendapatkannya di pasaran menjadi pilihan sebagian orang dalam menunjang pertumbuhan tanaman mereka. Namun kekurangannya terdapat pada media tanam yang memiliki masa habis unsur hara dan protein yang dibutuhkan oleh tanaman, jadi harus rutin mengganti media tanam organik yang digunakan selama masa tanaman. Faktor sterilisasi dari bakteri dan jamur juga menjadi pertimbangan para petani untuk menggunakan media tanam ini, karena beresiko tanaman terkena penyakit jika perawatannya tidak baik dan benar.

1. Media Taman Pupuk Kandang

media tanaman pupuk kandang

Media tanaman  organik ini berasal dari olahan sisa sisa pembuangan hewan (biasanya kotoran hewan ternak). Pupuk kandang mengandung banyak mikro organisme yang mengubah komponen komponen dalam kotoran hewan menjadi nutrisi yang dibutuhkan dan mudah diserap oleh tanaman. Jenis hewan dan pakan ternak juga mempengaruhi kualitas kotoran hewan yang akan dijadikan pupuk. Ciri ciri pupuk kandang yang sudah dapat digunakan yaitu kurangnya bau kotoran hewan, teksturnya yang sudah berbentuk remahan, dan bentuknya sudah tak terlihat lagi.

 

2. Media Tanam Kompos

media tanaman pupuk kompos

Pupuk kompos dapat kita buat sendiri dari sisa sisa makanan, dedaunan dan buah buahan busuk yang tak layak lagi untuk dimakan. Daripada dibuang percuma, sisa sisa makanan atau bhan makan tersebut dapat diolah menjadi pupuk kompos dengan bantuan cacing tanah dan ragi. Caranya, siapkan lubang besar di pekarangan atau halaman belakang. Masukkan sisa sisa makanan, buah buahan busuk dan daun daunan kedalam lubang tersebut. Berikan beberapa butir ragi dan tambahkan air, kemudian tutupi lubang. Pupuk kompos dari limbah rumah tangga siap digunakan dalam 6 hari kedepan.

 

3. Media Tanam Sekam padi

pupuk sekam padi

Sekam padi adalah, kulit luar biji padi yang herus dikupas terlebih dahulu sebelum padi menjadi bulir beras yang biasa kita konsumsi. Biji padi yang sudah bersih menyisakan kulit luar seperti sisik berwarna kuning kecoklatan yang disebut sekam. Sekam inilah yang banyak digunakan petani sebagai media tanaman. Sebelum digunakan, sekam biasanya dibakar terlebih dahulu untuk kemudian digunakan arangnya untuk menyuburkan dan menggemburkan tanah.

4. Media Tanam Sabut kelapa

pupuk serabut kelapa

Sabut kelapa atau serabut kelapa merupakan serat kelapa yang dapat dijadiakn media tanam organik yang biasa disebut cocopeat. Kelebihan cocopeat sebagai media tanaman adalah sifatnya yang mampu menahan endapan air dan unsur hara pupuk, sehingga tanaman dapat menyerap nutrisi dari air dan pupuk lebih lama.

 

5. Media Tanam Batang pakis

pupuk batang pakis

Yang terakhir adalah media tanaman organik menggunakan batang pakis. Batang pakis yang sudah tua dan kering , dipotong kecil kecil agar memiliki sifat yang mudah mengikat air. Teksturnya yang berongga dan lunak membuat media tanaman organik satu ini sangat  gampang dan ditembus oleh akar tanaman. Batang pakis biasanya dijual dipasaran dalam keadaan sudah tercacah kecil kecil, berwarna hitam, dan dikemas dalam lempengan lempengan kecil untuk kemudahan dalam penggunaan dan pemeliharaannya. Media tanaman pakis biasa digunakan oleh petani untuk menanam sayuran dan bunga bungaan indah.

 

Media Tanam Anorganik

Jika kamu tidak suka berurusan dengan kotoran hewan dan limbah, kamu bisa memilih media tanaman anorganik. Memiliki masa guna yang lama dan dapat dipakai berulang kali. Media tanaman anorganik cocok untuk kamu yang tidak mau repot oleh kotoran. Tingkat sterilisasainya yang terjamin juga dapat mencegah tanaman dari timbulnya penyakit yang berasal dari jamur dan bakteri. Menjadikan media tanaman organik ini lebih diminati ketimbang media tanaman organik. Media tanaman anorganik mencakup beberapa komponen buatan yan memang dikondisikan untuk mendukung   tumbuh kembang tanaman. Diantaranya, pasir, rockwool, hydroton dan hidrogel.

1. Hydroton

media tanaman hidroton

Berbentuk bulatan kecil kecil berukuran 1-2 cm dan mempunyai daya serap yang tinggi, hydroton terbuat dari lempuing (tanah liat yang sudah dipanaskan). Media tanam hydroton adalah media tanaman yang dapat digunakan secara permanen tanpa harus diiganti dan digunakan berulangkali. Para petani yang biasa menggunakan hydroton, merasa sangat terbantu seakli dengan adanya media tanaman hydroton. Karena resiko adanya bakteri, virus dan jamur pada tanaman dapat ditekan sekscil mungkin oleh sifat hydroton yang lebih steril untuk tanaman.

 

2. Hidrogel

media tanaman hidrogel

Ada hydroton ada pula hidrogel yang terbuat dari butiran kristal polimer.  Hidrogel yang digunakan untuk media tanaman mampu mengikat dan melepaskan air sesuaikebutuhan tanaman, menjadikan kita tidak perlu repot terus terusan menyiram tanaman cukup disemprot sesekali saja. Akan tetapi, tidak semua tanaman dapat hidup pada media tanam hidrogel. Hanya tanaman tanaman yang tidak memiliki batang kayu yang bisa ditanam menggunakan media hidrogel ini, seperti tanaman aglaonema, kuping gajah, sirih merah, bambu jepang, caisim dan selada juga dapat ditanam menggunakan hidrogel.  karena hidrogel biasanya diletakkan di dalam ruangan dengan humid atau kelembapan yan tinggi.  Jika nampak kotor, hidrogel bisa dicuci dengan air. Dan digunakan kembali.

3. Krikil dan pasir

media tanaman pasir kerikil

Media tanaman krikil dan pasir biasanya digunakan dalam metode penananman secara hydroponik sebagai pengganti tanah. Tekstur krikil dan pasir yang berpori makro dan bermasa berat dipakai banyak orang untuk menstek batang dan akar tanaman menjadi lebih mudah. Kekurangannya adalah cepatnya penguapan air yang tekandung menjadikan media tanam krikil dan pasir ini cepat kering dan butuh suntuk selalu diperhatikan keleambapan dan kadar air yang dibutuhkan oleh tanaman.

 

4. Rockwol

media tanaman rockwol

Terbuat dari olahan campuran bebatuan, keramik dan kaca yang dilelehkan. Kemudian membentuk serat serat yang dipotong sesuai kebutuhan. Jika melihat proses pembuatan  rockwool, kita akan merasa seperti melihat pembuatan permen kapas yang di pintal dan digulung gulung.  Rockwoll menjadi media tanam yang mampu menyarap air, pupuk dan nutrisi tambahan yang baik bagi tanaman. Rockwool dianggap petani sebagai media tanaman yang ramah lingkungan dan terjamin kebersihannya. Meskipun tetap harus ada pemeriksaan dan pembersihan calon media tanam sebelum digunakan.

 

Banyak bukan..

Media tanaman diatas sebagai referansi anda untuk mulai bercocok tanam. Silahkan pilih media tanaman yang sesuai dengan kebutuhan dan yang paling pas untuk wilayah tanam anda. Pastikan juga untuk selalu merawat tanaman anda agar hasil yang anda inginkan dapat tercapai maksimal. Selamat bercocok tanam.