Sering Dimanfaatkan Sebagai Pelancar ASI, Daun Katuk Ternyata Kaya Akan Kandungan Nutrisi.

Siapa yang tidak mengenal daun katuk? Yap, tanaman pangan berupa sayuran ini umum sekali dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat lokal. Daun katuk atau yang memiliki nama Ilmiah Sauropus androgynus adalah jenis tumbuhan-tumbuhan berbunga dalam keluarga Phyllanthaceae ­–tau suku tanaman meniran.

Tidak diketahui secara pasti darimana asal tanaman ini, hanya saja daun katuk hampir dapat ditemukan disemua daratan benua Asia Tenggara.

Katuk diketahui memiliki beberapa nama lokal yang diberikan pada masing-masih tempat tumbuhnya, sebut saja pada daerah Semenanjung Melayu yang menyebut katuk dengan nama Cekur manis, masyarakat Tionghoa yang lebih mengenalnya sebagai Mani cai, dan Rau ngot dalam bahasa Vietnam. Tidak hanya di Indonesia, daun katuk memang sudah mendapatkan popularitasnya sebagai tanaman sayuran yang dapat membantu memperlancar aliran dan memperbanyak produksi air susu ibu.

Karakteristik tanaman katuk

Katuk adalah jenis tanaman yang tumbuh tidak lebih dari ketinggian dua meter, menjadikan tanaman dedaunan hijau ini sebagai salah satu jenis tumbuhan perdu atau semak. Batangnya berwarna hijau gelap mengkilap, berbentuk ramping, kokoh berkayu. Daunnya mungil berbentuk bundar telur dengan ujung lancip, berwarna hijau gelap menyerupai warna batang tanaman. Tidak jauh berbeda, bunga katuk juga memiliki ukuran yang sangat kecil. Berwana putih kemerahan, kuning hingga warna ungu yang lebih gelap dan dapat berbunga sepanjang tahun. Terakhir, buah katuk berukuran bulat kecil-kecil berwarna krem kemerahan yang muncul dibawah ketiak barisan daun.

Media dan wilayah tumbuh

Tanaman katuk dapat tumbuh dihampir semua media tanam. Tumbuh subur di wilayah berketinggian 0 – 1.500 meter diatas permukaan laut. Termasuk sebagai tanaman yang mudah tumbuh, hanya dengan menancapkan batang-batang katuk tersebut.

Kandungan nutrisi

Daun katuk memilki beragam kandungan nutrisi yang tidak boleh dipandang sebelah mata, antara lain terdapat protein berupa, zat besi, fosfor, kalsium, kalium, lemak, karbohidrat, serat, vitamin A, B12, vitamin D, C, beta karoten, saponin, dan tanin. Tidak ketinggalan pula senyawa omega 3 dan 6 yang semakin menjadikan daun penuh sel klorofil ini berkhasiat bagi kesehatan.

Daun katuk untuk memperbanyak dan melancarkan ASI

Beberapa penelitian dilakukan untuk membuktikan efektifitas dari kandungan mineral dan nutrisi yang terdapat pada daun katuk, apakah benar dapat membantu proses produksi dan memperlancar air susu ibu. Hasilnya pun mencengangkan, diketahui percobaan yang diterapkan pada sejumlah ibu-ibu dalam kondisi menyusui mengalami peningkatan jumlah ASI setelah secara rutin dan teratur mengkonsumsi masakan sayuran atau olahan dari daun katuk tersebut.

Hal tersebut kemudian menjadi dasar terus dilakukannya penelitian-penelian lain demi ditemukannya manfaat berkelanjutan dari kandungan daun katuk tersebut.

Membantu proses pemulihan diri setelah sakit

Kandungan Omega 3 dan 9, zat besi, kalium dan ragam vitamin  pada daun katuk terbukti mampu membantu memperbaiki jaringan yang rusak dalam proses penyembuhan atau pemulihan setelah sakit.

Jika anda memperhatikan, bahkan para ahli gizi di rumah sakitpun tidak melepaskan masakan berbahan dasar daun katuk sebagai salah satu menu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pasien yang sakit.

Daun katuk menjaga kesehatan tulang dan sendi

Di Indonesai daun katuk sudah diolah sejak zaman nenek moyang sebagai bahan sayur-sayuran yang disajikan untuk dikonsumsi sekeluarga. Selain mudah untuk ditemukan dan ditenam daun katuk juga di jual dengan harga yang terjangkau, baik dalam bentuk utuh daun segar maupun berbentuk ekstraknya yang dikemas dalam pil atau kapsul.

Daun katuk yang kaya akan mineral berupa zat besi, kalsium, fosfor, dan isoflafonoid berfungsi untuk menjaga dan memperbarui sel-sel pembentukan tulang. Hal ini kemudian menjadi bahan konsumsi sebagai upaya untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi.

Daun katuk juga disarankan sebagai konsumsi harian bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Untuk membantu dan menunjang pertumbuhan tulang dan gigi yag sehat.

Melancarkan sistem pencernaan

Serat adalah salah satu kandungan tertingi yang terdapat pada daun dan akar katuk. Senyawa flavonoid dan vitamin juga menjadi pendukung mineral tersebut untuk bekerja melancarkan sistem pencernaan.

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa dalam 300 gram daun katuk segar, terdapat serat sebanyak 30%. Luar biasa bukan. Anda tidak perlu lagi khawatir akan masalah pencernaan yang melanda kegiatan sehari-hari.

Meski begitu, tetap saja banyak diantara kita yang masih tidak menyukai mengkonsumsi sayur-sayuran hijau sebagai pelengkap makanan. Padahal dibalik hal tersebut tersimpat manfaat yang sangat baik bagi kesehatan. Mulailah rajin mengkonsumsi sayur-sayuran, agar terciptanya tubuh yang sehat dan nutrisi yang terpenuhi.