Bunga Matahari: Ciri-ciri, Habitat, serta Manfaatnya Bagi Kesehatan

Pernahkah anda memakan biji kuaci? Jika pernah, apakah anda mengatahui dari mana asalnya biji-biji kuaci tersebut? Jawabannya adalah berasal dari bunga Matahari.

Tanaman Bunga Matahari atau dengan nama latin Helianthus annuus L, merupakan salah satu jenis bunga yang mekar secara musiman, biasanya satu tahun sekali. Disebut sebagai bunga Matahari karena senantiasa tumbuh mengikuti arah matahari, kebiasaan  ini disebut dengan “heliotropik”. Lain halnya pada saat malam hari, justru akan cenderung menunduk ke bawah. Selain memiliki bentuk yang indah, juga dapat menghasilkan biji yang dapat dikonsumsi sebagai camilan yang lezat dan rendah lemak sehingga sangat cocok untuk dikonsumsi bagi orang yang sedang melakukan program diet.

Bunga ini diperkirakan berasal dari benua Amerika seperti Meksiko dan Amerika Serikat serta persebarannya meluas ke seluruh dunia. Negara Ukraina menjadikan bunga ini sebagai bunga nasional. Di Indonesia sendiri, memiliki berbagai macam nama lain seperti Panca Matahari, Bunga Teleng Matahari, Bunga Ledomata, Sungeng, Purbanegera, dan Kembang Sarangenge.

Ketinggian dari tanaman bunga Matahari dapat mencapai 2 meter dengan batang yang memiliki bulu halus, berbentuk bulat, dan tumbuh tegak ke atas, apabila terkena sinar matahari maka batangnya akan membengkok dan mengikuti ke mana arah matahari. Biji bunga Matahari berwarna hitam keabuan dan termasuk sebagai bunga majemuk karena memiliki kelopak besar yang membentuk pita kuning terang, serta tersusun atas ribuan kelopak bunga kecil dalam satu bonggol bunga.

Ciri-ciri Bunga Matahari

  1. Klasifikasi dari bunga ini antara lain Kingdom- Plantae, Ordo- Arestales, Family- Asteraceae, Genus- Heliantus.
  2. Berasal dari benua Amerika dengan ketinggian mencapai 1-2 meter atau lebih, tergantung pada jenis varietasnya, memiliki daun yang lebar dan batang yang berbulu halus yang akan menimbulkan rasa gatal saat tersentuh kulit, tumbuh tegak ke atas, apabila terkena sinar matahari maka batangnya akan membengkok dan mengikuti ke mana arah matahari.
  3. Saat penyerbukan, bunga ini memanfaatkan polinator lebah madu untuk pembuahan putik bagi bunga betina oleh benang sari. Karena pergerakan tersebut, bunga Matahari mendapatkan keuntungan 10% dari adanya proses fotosintesis.
  4. Bentuk daun tunggal dan lebar.
  5. Pertumbuhannya relatif cepat dan termasuk tumbuhan musiman.
  6. Merupakan tumbuhan perdu yang memiliki saluran getah kelenjar minyak.
  7. Inflorence atau kepala bunganya berdiamet mencapai 30 cm, ditengahnya terdapat bunga-bunga kecil yang berbentuk tabung.
  8. Warna kelopak bunganya kuning terang dengan daun lebar serta tangkai yang panjang.
  9. Memiliki biji yang dapat dikonsumsi dan diambil minyaknya karena mengandung lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan tubuh.

Habitat Bunga Matahari

Habitat dari bunga Matahari ini adalah di tanah yang subur dengan intensitas cahaya yang cukup. Berdasarkan asalnya, bunga ini sangat cocok ditanam di daerah beriklim subtropik dengan ketinggian 1000-1500 mdpl, dan maksimal pertumbuhannya berada pada tingkat keasaman (pH) 6,5 sampai dengan 7,5. Suhu bagi bertumbuhan optimal antara 22 derajat celcius- 30 derajat celcius.

Di Indonesia, bunga ini telah mengalami masa persilangan sehingga dapat tumbuh degan baik dengan mutu cahaya matahari yang baik pula, sehingga sangat cocok ditanaman di Indonesia yang beriklim tropis.

Bunga Matahari Tak Hanya Cantik Ternyata Banyak Manfaatnya

Bunga ini juga dapat ditanam di negara yang memiliki 4 musim, akan tetapi pertumbuhannya tidak seoptimal di negara beriklim tropis. Mereka akan tumbuh pada musim semi sampai dengan musim gugur saja.

Manfaat Bagi Kesehatan

Bunga Matahari dikenal sebagai penghasil kuaci yang merupakan camilan yang mengandung berbagai macam nutrisi yang baik seperti vitamin E, lemak tak jenuh, serta antioksidan yang tinggi. Fungsi dari antioksidan sendiri sebagai penangkal radikal bebas. Selain itu, masih banyak manfaat bagi kesehatan lain yang dihasilkannya, berikut ini beberapa manfaat lain yang diperoleh dari bunga Matahari.

  1. Dapat Menurunkan Tekanan Darah

Tekanan darah yang tinggi dapat memicu terjadinya serangan jantung dan juga stroke. Senyawa dari biji ini dapat membatu mencegah enzim yang dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi mengerut. Selain itu, juga mengandung asam linoleat. Dalam biji bunga Matahari, terdapat kandungan magnesium, kalsium dan kalium yang berfungsi menjaga tekanan darah agar tetap stabil dan dalam kisaran normal.

  1. Mencegah Diabetes

Dengan menyantap 30 gr biji bunga Matahari setiap hari, maka dapat mengurangi kadar gula darah sebanyak 10% selama enam bulan. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan asam klorogenat senyawa tanaman. Serta kandungan magnesiumnya berfungsi meningkatkan sensitivitas insulin yang berberan dalam mengelola gula dalam darah menjadi energi.

  1. Meningkatkan Kesehatan Tulang

Masih dengan kandungan magnesium yang dimiliki biji bunga ini, magnesium ini berfungsi untuk mengatur kalsium masuk yang dibutuhkan oleh tulang. Selain itu, dapat membantu mempercepat penyembuhan pada tulang yang patah.

  1. Dapat Mencerahkan Kulit

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, biji bunga Matahari mengandung vitamin E yang dikenal berfungsi untuk menanggulangi atau mencegah kerusakan pada kulit yang diakibatkan oleh sinar ultrviolet. Selain itu, vitamin E juga dapat menjaga kesehatan kulit anda agar selalu terlihat awet muda.

  1. Anti Inflamasi

Minyak berlebih pada wajah dapat menyebabkan jerawat. Minyak biji Matahari mengandung vitamin A, C, D, E serta asam lemak esensial dapat memberikan perlindungan untuk mencegah kulit rentan terkena bakteri yang dapat mengakibatkan jerawat. Penggunaannya dengan mengoleskan pada kulit.